Fungsi-fungsi Protocol
Fungsi-fungsi dari protocol
- ICMP
ICMP (Internet Control Message
Protocol) adalah protokol yang bertugas
mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian
khusus. Pesan / paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP dan layer atasnya (TCP/UDP). Pada konsisi normal,
protokol IP berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP
terganggu, misalnya karena Router crash, putusnya kabel, atau matinya host
tujuan. Pada saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan,
dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai respons atas kondisi tertentu
yang terjadi pada jaringan tersebut.
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.
Fungsi dari ICMP :
1. Membantu proses error
atau handling/ melaporkan apabila terjadi eror pada sebuah jaringan.
2. Membantu Control
proedure pengaturan pada sebuah jaringan
3. Memnyediakan
pengendalian eror dan pengendalian arus network layer atau lapisan jaringan.
4. Mendeteksi terjadinya
eror pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan, dan
sebagainya.
- POP3
POP3 (Post Office Protocol version
3) adalah protokol email yang
digunakan untuk mengambil email dari server. Protokol POP3 ditujukan agar
ada yang menampung email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh
penerimanya di komputernya.
Fungsi dari POP3 :
Fungsi utama dari POP3 ini adalah
untuk menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan
kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika
email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka
yang memegang username dan juga password dari alamat email).
- SMTP
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
merupakan sebuah protokol dalam jaringan internet yang biasa digunakan dalam
pengiriman pesan elektronik (email)
Fungsi dari SMTP :
Fungsi SMTP melakukan transfer
email ke pengguna berbasis IP address pada TCP port 25 menggunakan
serangkaian perintah mesin antar host.
- FTP
File Transfer Protokol (FTP) adalah
suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang
men-support TCP/IP protokol.
Fungsi dari FTP :
1. Untuk men-sharing data.
2. Untuk menyediakan indirect atau
implicit remote computer.
3. Untuk menyediakan tempat
penyimpanan bagi User.
4. Untuk menyediakan transfer data
yang reliable dan efisien.
- ARP
ARP atau Address Resolution
Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung jawab mencari tahu Mac
Address atau alamat hardware dari suatu Host yang tergabung dalam sebuah
jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP Address yang terkonfigurasi
pada Host yang bersangkutan.
Fungsi dari ARP :
1. Peran protokol ARP ini sangat
penting dalam jaringan, terutama mengenai komunikasi data yang terjadi dalam
jaringan. Setiap host yang tergabung atau terhubung dalam sebuah jaringan
LAN saling berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address) dan tidak
menggunakan alamat logis (IP Address).
2. Dikatakan pada poin nomor
satu, bahwa setiap Host berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address).
Jadi, mau tidak mau setiap sebuah Host yang ingin berkomunikasi dengan Host
lain harus mengetahui Mac Address yang dimiliki oleh Host tujuannya tersebut.
3. Lalu bagaimana sebuah Host bisa
mendapatkan informasi mengenai Mac Address dari Host tujuannya? Jawabannya
adalah pada tahapan transfer data. Sebelum sebuah data diberikan Mac address,
terlebih dahulu data tersebut diberi alamat logis berupa IP Address. IP address
yang ditambahkan ini merupakan IP address dari Host pengirim dan Host penerima.
4. Baru kemudian menentukan
alamat fisik atau Mac Address dari Host tujuan. Nah, apabila belum diketahui
alamat fisiknya, mau tidak mau harus dicari terlebih dahulu. Disinilah peran
protokol ARP, dengan memanfaatkan informasi IP address Host tujuan yang ada,
maka Host pengirim melakukan pencarian dengan menugaskan Protokol ARP.
Kelebihan
dan Kekurangan IPV4 dan IPV6
IPv4 (Internet Protokol
v4) didefinisikan oleh The
Internet Engineering Task Force (IETF) adalah versi pertama protokol
internet yang digunakan pada tahun 1981, Menggunakan Versi 4 karena telah
dilakukan 4 kali revisi pada sistem ini, Protokol ini digunakan untuk melakukan
komunikasi antar komputer. IPv4 ditetapkan dengan panjang 32 bit,
IPv4 memungkingkan 232 IP yang berarti sekitar 4,294,967,296
Prokol komputer dapat terhubung ke internet.
Meskipun Alamat IPv4 cukup besar dalam jumlah 32 bit, tetapi alokasi dan penggunaan tidak cukup efisien untuk menahan pertumbuhan lalu lintas internet. Pertumbuhan masa depan internet dipetaruhkan, Karena alokasi Ipv4 yang sangat terbatas dan alokasi yang sudah hampir habis.
IPv6 (Internet Protokol
v6) dikembangkan sejak
tahun 1998, Alamat dalam IPv6 ditetapkan 128 bit sehingga alamat
IP lebih banyak dan dapat dialokasikan untuk komputer serta perangkat lain yang
terhubung ke internet. Keuntungan digunakannya IPv6 karena menggunakan
128 bit, Jadi IPv6 dapat menampung triliun alamat .
Perbedaan IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia. IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch. IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar. Mobilitas IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain. IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi. Keamanan IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4. IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6. Ukuran header IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi. IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi. Header checksum IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay. IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai Fragmentasi IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan. IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung. Configuration IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual. IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis. Kualitas Layanan IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan. IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
Kelebihan
dan Kekurangan IPv4 & IPv6
Internet Protokol
versi 4
Kelebihan:
Kekurangan:
Internet Protokol versi 6
Kelebihan:
Kekurangan:
Sumber Terkait : https://www.webmobile.id/pengertian-smtp-beserta-fungsi-dan-contohnya/ http://www.netviro.com/main/support.php?cid=11&id=49 http://tipnya.blogspot.com/2013/01/perbedaan-ipv4-dengan-ipv6-kelebihan.html https://inet.detik.com/cyberlife/d-1374132/apa-perbedaan-ipv4-dan-ipv6 |
Komentar
Posting Komentar